Intarta.com Sergai I Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan menjadi urutan pertama memiliki lahan usaha yang paling luas.
Perkebunan baik itu dikelola oleh swasta maupun milik negara seperti PTPN membudidayakan tananam keras seperti pohon sawit dan karet.
Lahan perkebunan ini menyebar luas, ada di dataran tinggi maupun dataran rendah. Areal perkebunan ini menjadi surganya para petani khususnya petani ternak.
Areal perkebunana ini biasanya ditumbuhi rumput, ini dimanfaatkan oleh petani ternak untuk menjadi lokasi gembala maupun memanen rumput untuk pakan ternak.
Dewasa ini, areal perkebunan khususnya sawit banyak terdapat ternak warga, seperti lembu dan kambing. Peternak memanfaatkan lokasi ini untuk beternak lembu.
Seperti diutarakan oleh Umila, 55, peternak lembu ini memanfaatkan areal perkebunan untuk lembunya. Bahkan lembunya sengaja dilepas tanpa memiliki kandang.
“Dalam setahun jumlah lembu terus bertambah, saya memanfaatkan laham perkebunan sebagai sumber pakan ternak” papar Umila.
Namun terkadang, apa yang diharapkan peternak tidak semua terpenuhi, terkadang pihak perusahaan juga ada yang melakukan pelarangan bagi peternak.
Perusahaan tidak mengizinkan adanya ternah lembu maupun kambing memasuki lahan perkebunan dengan berbagai alasan.
Begitu juga perusahaan juga selalu meracun rumput hingga dapat membahayakan hewan ternak jika memakan rumput yang dapat menyebabkan kematian.
“ Lahan perusahaan perkebunan menjadi jantung bagi kami peternak ini, namun selalu kwatir rumput dilahan perkebunan ini juga selalu diracun” paparnya.
Tentunya harapan para peternak adalah, pihak perusahaan dapat bekerja sama dengan peternak khususnya bagi warga setempat yang bernak.
“ Pihak perusahaan juga harus mendukung perekonomian para peternak untuk dapat terus berkembang dengan mengizinkan lahannya menjadi tempat gembala para peternah” paparnya lagi.
Data yang dihimpun Intarta.com beberapa perusahaan mulai melarang peternak khususnya lembu untuk tidak memasuki areal perkebunan.
Larangan ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada pohon sawit yang baru ditanam, begitu juga dengan rusaknya lahan tersebut. (Abdi)