SERGAI (INTARTA)- Pada 7 Januari 2025 lalu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) genap berusia 21 tahun. Beragam sarana pembangunan sebagai fasilitas publik telah disediakan olah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sergai untuk masyarakatnya. Tentunya fasilitas publik ini memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga.
Beberapa sarana pembangunan yang dapat berfungsi sebagai fasilitas publik untuk masyarakat Sergai antara lain; infrastruktur jalan dan jembatan. Pembangunan ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antara desa, kecamatan, dan kota. Dengan jalan yang mulus dan jembatan yang aman, masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan, pendidikan, pasar, serta meningkatkan distribusi barang dan jasa.
Kemudian Puskesmas dan Rumah Sakit, Perpustakaan yang sudah bertaraf nasional, Alun-Alun dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Pasar Tradisional dan Modern, Fasilitas Pendidikan (Sekolah dan Kampus), Fasilitas Olahraga (Lapangan Olahraga,)
Terdapat juga pusat kegiatan dan komunitas, seperti balai desa atau gedung serbaguna, dapat berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan sosial, seminar, pelatihan, atau acara masyarakat lainnya. Ini membantu membangun hubungan antarwarga dan mengembangkan potensi komunitas lokal.

Alun-alun juga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan sosial dan budaya, seperti perayaan hari besar, festival, pasar rakyat, atau pertunjukan seni. (Diskominfo Sergai)
Fasilitas keamanan (Polsek, Pos Keamanan, dan Lampu Jalan) menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat. Pembangunan ini mendukung rasa aman dan nyaman bagi warga di Sergai serta menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat. Pembangunan ini mendukung rasa aman dan nyaman bagi warga di Sergai serta fasilitas publik lainnya yang dapat dinikmati oleh warga Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Perpaduan fasilitas publik yang strategis
Letak bangunan Masjid Agung nan megah yang terdapat di depan gerbang pintu tol Teluk Mengkudu merupakan area yang cukup strategis. Tak hanya masjid saja, disekitaran terdapat juga gedung Perpustakaan dan alun-alun. Perpaduan antara Masjid Agung, perpustakaan, dan alun-alun memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sergai.
Masjid Agung memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Sergai, baik dalam aspek spiritual, sosial, dan budaya. Berikut adalah beberapa peran utama Masjid Agung untuk masyarakat Sergai antara lain;
Pertama; sebagai pusat ibadah dan keagamaan yaitu sebagai tempat salat dan menunaikan ibadah seperti melaksanakan salat berjamaah lima waktu, salat Jumat, dan salat Idul Fitri serta Idul Adha. Masjid Agung menjadi tempat yang memfasilitasi kehidupan spiritual masyarakat. Sebagai pusat pendidikan agama bagi masyarakat seperti pengajian rutin, ceramah, kajian agama, dan pengajaran Al-Qur’an.
Kedua, sebagai pusat sosial dan komunitas. Masjid Agung menjadi tempat berkumpulnya umat Muslim, bukan hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya. Di tempat ini juga bisa digelar kegiatan sosial, seperti bantuan kepada fakir miskin, zakat, infak, dan kegiatan sosial lainnya yang dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
Ketiga, sebagai tempat pendidikan dan pengembangan diri. Masjid Agung sering kali menjadi tempat untuk pendidikan keagamaan formal dan informal. Program-program seperti TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), pengajaran tajwid, dan pelatihan keterampilan untuk remaja atau ibu-ibu dapat diselenggarakan di masjid.
Keempat, pusat aktivitas budaya dan tradisi, yaitu menjadi tempat diadakannya berbagai kegiatan budaya dan tradisi, seperti perayaan Hari Besar Islam (Idul Fitri, Idul Adha), peringatan Maulid Nabi, dan kegiatan keagamaan lainnya yang melibatkan masyarakat serta pemberdayaan pemuda dan remaja.
Selanjutnya yang kelima, Masjid Agung dapat dijadikan ruang publik untuk kegiatan positif, seperti untuk penyebaran informasi serta fasilitas untuk kegiatan umum lainnya.
Terakhir, Masjid Agung sebagai simbol identitas keagamaan dan budaya, yang artinya sebagai citra daerah menjadi simbol penting bagi identitas keagamaan dan budaya masyarakat Sergai. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi ikon yang mencerminkan kehidupan religius dan budaya lokal.
Selanjutnya, di depan Masjid Agung terdapat alun-alun yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat alun-alun untuk masyarakat Sergai, antara lain; sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi, Alun-alun menjadi tempat yang ideal bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan mempererat tali persaudaraan antar warga. Ini membantu membangun rasa kebersamaan dan meningkatkan hubungan sosial antar penduduk.
Alun-alun juga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan sosial dan budaya, seperti perayaan hari besar, festival, pasar rakyat, atau pertunjukan seni. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati hiburan dan mengenal lebih dekat budaya lokal.
Manfaat lainnya juga bisa sebagai tempat rekreasi dan relaksasi. Alun-alun yang dirancang dengan ruang terbuka hijau memberikan tempat bagi masyarakat untuk beristirahat, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan. Ini berperan penting dalam menciptakan ruang publik yang nyaman untuk rekreasi dan melepas penat setelah beraktivitas.
Alun-alun juga sebagai pusat olahraga dan aktivitas fisik yang dilengkapi dengan fasilitas olahraga, seperti lapangan futsal atau jogging track, bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk berolahraga secara gratis, meningkatkan kesehatan, dan menjaga kebugaran tubuh.
Dapat juga dijadikan sebagai pengembangan ekonomi lokal. Alun-alun juga menjadi tempat bagi pedagang kecil atau UMKM untuk berjualan, seperti pasar malam, bazar, atau kios makanan. Ini memberikan peluang ekonomi bagi warga sekitar untuk berusaha dan meningkatkan pendapatan.
Sebagai simbol identitas dan kebanggaan lokal yaitu alun-alun menjadi simbol identitas suatu daerah. Di Sergai, alun-alun bisa mencerminkan kebanggaan masyarakat terhadap sejarah dan budaya lokal mereka. Ini juga bisa menjadi tempat yang memperkuat rasa memiliki dan cinta tanah air. Dengan berbagai manfaat ini, alun-alun dapat berfungsi sebagai ruang publik yang memberikan keuntungan sosial, budaya, ekonomi, dan kesehatan bagi masyarakat Sergai.
Kemudian disebelah Masjid Agung terdapat gedung Perpustakaan sebagai fungsi pendidikan dan informasi. Perpustakaan sebagai akses pengetahuan yang memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengakses berbagai sumber pengetahuan dan informasi. Hal ini sangat penting untuk peningkatan literasi dan kualitas pendidikan masyarakat.
Perpustakaan sebagai fasilitas belajar yang dapat menjadi tempat untuk belajar bagi pelajar dan mahasiswa, serta menjadi sumber referensi untuk para pekerja dan masyarakat umum yang ingin memperdalam pengetahuan di berbagai bidang.

Pelajar SD mengunjungi perpustakaan daerah Pemkab Sergai.
Terakhir, Perpustakaan sebagai kegiatan literasi. Selain buku-buku, perpustakaan dapat mengadakan seminar, lokakarya, atau kegiatan literasi lainnya yang dapat meningkatkan keterampilan masyarakat.
Sinergi antara ketiga fasilitas
Ketiga elemen ini (Masjid Agung, perpustakaan, dan alun-alun) jika digabungkan dengan baik dapat menciptakan sebuah lingkungan yang harmonis untuk perkembangan masyarakat Sergai. Misalnya, setelah kegiatan ibadah di masjid, warga dapat mengunjungi perpustakaan untuk mendapatkan ilmu, lalu berkumpul di alun-alun untuk berinteraksi sosial, menciptakan suasana yang seimbang antara aspek spiritual, pendidikan, dan sosial.
Perpaduan ini bisa mengurangi ketimpangan sosial, meningkatkan kualitas hidup, dan mempromosikan kebersamaan dalam masyarakat. Sebuah komunitas yang memiliki akses baik ke tempat ibadah, pendidikan, serta ruang publik akan menjadi lebih kuat dalam berbagai aspek kehidupan.
Pada 10 Maret lalu, rombongan SDN 106206 Sidodadi Liberia Kecamatan Teluk Mengkudu baik para siswa maupun guru melakukan kunjungan ke Gedung Perpustakaan Sergai. Dalam kunjungan itu, Maulana, S.Pd selaku Kepala Sekola menyampaikan jika kunjungan ini sebagai kegiatan dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan literasi.
“ Suasana perpustakaan yang menarik dan nyaman membuat para siswa betah berlama-lama disini untuk menikmati bacaan dari beragam buku yang tersedia. Tentunya suasana yang inspiratif dan ragam koleksi buku membawa ispirasi baru dan semangat untuk terus belajar bagi para siswa,” ujarnya.

Maulana menyebut jika lawatannya bersama para siswa dan guru ini tentu memiliki banyak manfaat bagi para pelajar, baik dalam aspek pendidikan maupun pengembangan pribadi.
“ Kunjungan ini kami manfaatkan untuk meningkatkan literasi dan kemampuan membaca. Hal ini karena Perpustakaan adalah tempat yang kaya akan sumber informasi dan bahan bacaan. Dengan mengunjungi perpustakaan, pelajar dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan kemampuan membaca mereka, yang sangat penting dalam pembelajaran di sekolah maupun kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Diakhir kunjungan Ia mengutarakan dengan rutin mengunjungi Perpustakaan diharapkan para siswa dapat menumbuhkan minat dan hobi barunya, dapat meningkatkan kemandirian belajar serta meningkatkan kretivitas dengan memunculkan ide-ide baru dan mendorong inovasi bagi siswa, pungkas Maulana.(red)