Medan, Intarta.com | Kerusuhan berdarah pecah di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kabupaten Deli Serdang, mengakibatkan dua nyawa melayang. Insiden tragis ini dipicu sengketa lahan yang berujung pada bentrokan antar kelompok warga pada Selasa (22/10) dini hari.
Tim gabungan Polrestabes Medan berhasil meringkus tiga pelaku yang diduga kuat terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan bahwa para pelaku, yang terdiri dari orang dewasa dan anak di bawah umur, telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Mereka memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari membawa senjata tajam hingga melempar batu,” ujar Gidion saat dikonfirmasi, Rabu (23/10).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa para pelaku diiming-imingi sejumlah uang untuk melakukan penyerangan. Motif ekonomi ini semakin memperumit permasalahan sengketa lahan yang telah lama berlangsung.
“Kami menduga ada aktor intelektual di balik peristiwa ini yang sengaja memanfaatkan anak-anak muda untuk menjalankan aksinya. Saat ini, tim kami sedang memburu pelaku utama,” tegas Gidion.
Situasi Kondusif, Polisi Siaga.
Pasca kejadian, situasi di lokasi bentrokan telah kembali kondusif. Namun, pihak kepolisian tetap memperketat pengamanan untuk mencegah terjadinya aksi susulan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab,” ujar Gidion.
Sengketa Lahan Jadi Biang Kerok
Kapolrestabes Medan menegaskan bahwa akar permasalahan dari bentrokan ini adalah sengketa lahan. Ia pun mengimbau agar seluruh pihak yang bersengketa dapat menyelesaikan permasalahan melalui jalur hukum.
“Kekerasan bukanlah solusi. Mari kita selesaikan semua permasalahan secara damai dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya. (Red)
Sumber LD.