Jakarta, intarta.com | Memasuki tahun 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sejumlah wilayah Indonesia.
Dalam unggahan di Channel YouTube Info BMKG, Jumat (3/1/2025), disebutkan bahwa dinamika atmosfer di Indonesia dipengaruhi oleh monsun Asia yang aktif serta aktivitas gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rosby ekuatorial.
“BMKG memprediksi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang terjadi pada 3-9 Januari 2025 di wilayah Sumatera, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua,” ungkap presenter BMKG, Cind Inda Pratiwi, dalam siaran tersebut.
Fenomena atmosfer seperti sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia barat Aceh, Laut Natuna Utara, dan Samudra Pasifik Utara Maluku Utara turut membentuk daerah konvergensi.
Selain itu, kelembapan udara yang tinggi dan labilitas lokal yang kuat mendukung proses pembentukan awan konvektif secara lokal, menambah potensi hujan ekstrem di berbagai wilayah.
BMKG juga memantau potensi angin kencang di beberapa wilayah seperti Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan genangan air.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk membersihkan saluran air, menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana, serta mempersiapkan perlengkapan darurat. Pantau terus informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web, media sosial @infobmkg, atau aplikasi Info BMKG,” jelas Cind Inda Pratiwi.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem serta memahami langkah evakuasi jika diperlukan. BMKG juga mengajak masyarakat untuk mengenali lingkungan sekitar guna menghindari ancaman bencana hidrometeorologi.
Dengan potensi cuaca yang cukup dinamis, masyarakat diminta untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca agar aktivitas sehari-hari tetap berjalan lancar.
“Tetap sehat dan waspada, serta semoga informasi ini bermanfaat,” tutup Cind Inda Pratiwi.***