Intarta.com – Medan | Massa yang menamakan Jaringan Intelijen Mahasiswa (JIM) menggelar aksi di kantor Polda Sumatera Utara, Jum’at (2/8), Siang.
Dalam aksinya, mereka memajangkan sebuah kertas dan sepanduk yang bertuliskan, “Malu dan tobatlah mengambil hak yang bukan milik mu, Merdeka”
Kemudian, “Usut Tuntas Komisioner KPU Serdang Bedagai. Tangkap pelaku pungli PPK pada Pemilu 2024 dan Tangkap Oknum KPU Serdang Bedagai”.
Mereka juga.menuntut pemeriksaan dan penangkapan tiga oknum komisioner KPU Kabupaten Serdang Bedagai yang diduga terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli). Dugaan pungli ini terkait dengan uang kotak pemilu 2024 dan perekrutan badan ad-hoc PPK dan PPS di kabupaten tersebut.
Fahlevi, kordinator aksi JIM, menyampaikan dalam video orasinya yang berdurasi 1 menit 3 detik bahwa jabatan komisioner KPU kabupaten/kota merupakan posisi strategis yang seharusnya menjunjung tinggi integritas.
Namun, dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum komisioner KPU Serdang Bedagai yang diduga untuk kepentingan pribadi sangat meresahkan.
JIM menduga bahwa pungli ini mencapai ratusan juta rupiah dan menggerogoti proses demokrasi yang seharusnya bersih dan transparan.
“Kami sebagai agen kontrol menuntut tindakan tegas terhadap dugaan pungli ini. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, oknum komisioner KPU dengan inisial EW diduga melakukan pungli ‘uang transport kotak’ terhadap badan ad-hoc PPK pada pemilu 2024,” ujar Fahlevi.
Selain itu, JIM juga menyatakan bahwa tiga oknum komisioner KPU Serdang Bedagai diduga terlibat dalam pungli perekrutan badan ad-hoc PPK dan PPS se-Kabupaten Serdang Bedagai pada Pilkada 2024.
“Kami menuntut agar Polda Sumut memeriksa, menangkap, dan memenjarakan oknum-oknum yang terlibat dalam dugaan praktik pungli ini,” tambahnya.
Aksi yang dilakukan oleh JIM ini mencerminkan kekecewaan dan kekhawatiran mahasiswa terhadap dugaan penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi.
Mereka berharap Polda Sumut dapat bertindak cepat dan tegas untuk membersihkan lembaga KPU dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.**