Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha dalam Menjaga Ketahanan Pangan di Serdang Bedagai

  • Bagikan
Kegiatan GPM di Serdang Bedagai melibatkan kolaborasi sejumlah pihak, seperti Perum Bulog, ID Food, peternak, petani, serta pelaku usaha pangan lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan pasokan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.(Diskominfo Sergai)
Kegiatan GPM di Serdang Bedagai melibatkan kolaborasi sejumlah pihak, seperti Perum Bulog, ID Food, peternak, petani, serta pelaku usaha pangan lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan pasokan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.(Diskominfo Sergai)

SEIRAMPAH (INTARTA)- Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Ketahanan Pangan terus memperkuat langkah strategis untuk mengendalikan inflasi serta menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM merupakan program kolaboratif yang melibatkan Badan Pangan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan.

Program ini bertujuan untuk menekan lonjakan harga bahan pokok dan di saat yang sama memastikan keterjangkauan pangan bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan. Sejak tahun 2024, GPM telah sukses dilaksanakan sebanyak lima kali di berbagai titik wilayah Serdang Bedagai. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memperoleh beragam komoditas penting seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pasar. Langkah ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Tanah Bertuah Negeri Beradat secara berkelanjutan.

Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya mengungkapkan bahwa GPM terbukti efektif dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, khususnya di tengah situasi ekonomi yang masih bergejolak.

Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha dalam Menjaga Ketahanan Pangan di Serdang Bedagai

“Gerakan Pangan Murah ini menjadi langkah konkret kita untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. Pemerintah hadir untuk memberikan kepastian pasokan dan harga yang stabil,” ujar Bupati Darma Wijaya saat ditemui di ruang kerjanya, di Komplek Kantor Bupati Serdang Bedagai, Sei Rampah, Senin (10/3/2025).

Kegiatan GPM di Serdang Bedagai melibatkan kolaborasi sejumlah pihak, seperti Perum Bulog, ID Food, peternak, petani, serta pelaku usaha pangan lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan pasokan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Beragam produk pangan dijual dalam program ini, mulai dari beras, gula, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, cabai merah, bawang merah, bawang putih, hingga produk lokal lainnya yang menjadi andalan daerah.

Kehadiran berbagai pihak dalam GPM tidak hanya memperluas pilihan bagi masyarakat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi petani dan pelaku usaha lokal untuk memasarkan produknya secara langsung. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada pengendalian harga, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan bagi pelaku usaha pangan lokal. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berharap sinergi ini dapat terus diperkuat, sehingga keberlanjutan pasokan pangan yang terjangkau bagi masyarakat dapat terjamin, terutama dalam menghadapi potensi lonjakan harga di masa-masa tertentu seperti menjelang hari besar keagamaan.

Menurut Bupati, keterlibatan banyak pihak ini merupakan kunci sukses dalam pengendalian inflasi. “Kita tidak bisa bergerak sendiri. Sinergi antara pemerintah, BUMN, petani, dan pelaku usaha sangat penting. Dengan kolaborasi ini, distribusi pangan bisa lebih lancar dan harga bisa dikendalikan,” katanya.

Selain berfokus pada stabilisasi harga, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai juga memperkuat langkah pengawasan terhadap keamanan pangan segar di pasar-pasar tradisional. Melalui Dinas Ketahanan Pangan, pengawasan dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa produk pangan yang beredar aman dikonsumsi oleh masyarakat. Sepanjang tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan telah melakukan pengujian terhadap 140 sampel yang terdiri dari sayur, ikan segar, dan buah-buahan menggunakan rapid test kit.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel tersebut negatif dari bahan berbahaya seperti pestisida berlebihan, formalin, dan zat kimia berbahaya lainnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi konsumen dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan lokal. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berkomitmen untuk terus memperketat pengawasan ini secara berkala, sembari memberikan edukasi kepada pedagang dan petani mengenai praktik pertanian yang aman dan berkelanjutan.

Terakhir Bupati Darma Wijaya menyampaikan optimismenya bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan akan mampu meredam dampak inflasi di Serdang Bedagai. Ia berharap, sinergi yang telah terbangun bisa terus diperkuat di masa mendatang.

Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha dalam Menjaga Ketahanan Pangan di Serdang Bedagai

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Ini kerja bersama. Ke depan, kami akan terus tingkatkan upaya pengendalian inflasi agar kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. Dengan berbagai langkah yang terstruktur, kami optimistis mampu menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di Serdang Bedagai,” pungkasnya.

Ditemui di tempat terpisah, Wakil Bupati Serdang Bedagai H. Adlin Tambunan menegaskan pentingnya keamanan pangan bagi masyarakat. “Tidak hanya soal harga, kualitas dan keamanan pangan juga prioritas. Pengujian yang kami lakukan memastikan bahwa pangan yang beredar di pasar aman dikonsumsi,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai juga berperan aktif dalam mendukung perkembangan usaha kecil di sektor pangan dengan memberikan kemudahan perizinan melalui registrasi PSAT-PDUK (Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Dalam Negeri Usaha Kecil). Kebijakan ini bertujuan untuk mempermudah pelaku usaha kecil dalam memasarkan produk mereka secara legal dan memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan. Hingga tahun 2024, tercatat sebanyak 80 izin PSAT-PDUK telah berhasil dikeluarkan. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan daya saing produk lokal.

Melalui kemudahan perizinan ini, para pelaku usaha kecil diharapkan dapat lebih leluasa memperluas pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional. Selain itu, langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk memperkuat rantai pasok pangan lokal serta mendorong terciptanya lapangan kerja baru di sektor pertanian dan pengolahan pangan.

Menurut Adlin Tambunan, langkah ini dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan usaha mikro dan kecil di sektor pangan. “Perizinan yang mudah akan mendorong pelaku usaha lebih produktif. Ini bagian dari upaya kita memperkuat ketahanan pangan lokal,” ucapnya.

Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha dalam Menjaga Ketahanan Pangan di Serdang Bedagai

Kabupaten Serdang Bedagai juga dikenal sebagai sentra peternakan dengan populasi ternak yang cukup besar. Hingga Desember 2024, populasi sapi mencapai 50.368 ekor, kambing 92.666 ekor, domba 37.656 ekor, dan ayam pedaging 1.704.409 ekor. Bupati optimistis, pasokan daging sapi, ayam, dan telur di Serdang Bedagai akan tetap stabil.

“Kami akan terus mendukung peternak lokal melalui berbagai program, termasuk vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Awal 2025, kita sudah melakukan vaksinasi pada 1.500 ekor sapi. Ini langkah preventif agar produksi ternak tetap aman dan lancar,” jelas Adlin Tambunan.(red)

  • Bagikan