Lilongwe, Malawi (INTARTA) – Presiden Malawi Lazarus Chakwera mengutarakan pemerintahnya telah menghubungi negara tetangga dan mitra pembangunan untuk meminta bantuan menemukan pesawat militer yang membawa Wakil Presiden Saulos Chilima dan sembilan orang lainnya, yang hilang pada Senin pagi (10/6).
Dalam pidato yang disampaikan larut malam untuk memberi informasi terkini kepada rakyat Malawi tentang pesawat yang hilang tersebut, Chakwera menyatakan telah menghubungi Pemerintah AS, Israel, Norwegia, dan Inggris untuk minta bantuan.
Menurut Chakwera, para mitra pembangunan tersebut telah menawarkan dukungan mereka dalam berbagai bentuk, termasuk penggunaan teknologi khusus yang akan meningkatkan kapasitas untuk menemukan pesawat tersebut lebih cepat.
“Aku tahu bahwa ini adalah keadaan yang memilukan. Aku tahu bahwa kita semua takut dan khawatir. Aku juga khawatir,” ujar dirinya.
Baca Juga: Dit Polairud Polda Sumut Sita 1.600 Ekor Belangkas Dari Serdangbedagai
“Namun, aku ingin meyakinkan Anda bahwa aku tidak menyia-nyiakan sumber daya yang tersedia untuk menemukan pesawat itu, dan aku berpegang teguh pada harapan bahwa kita akan menemukan korban selamat,” ucap Chakwera, menambahkan.
Pesawat yang membawa Wakil Presiden Chilima meninggalkan Ibu Kota Lilongwe pada Senin pukul 9.17 pagi waktu setempat, dalam perjalanan menuju Kota Mzuzu di utara Malawi.
Sejatinya, Wapres Chilima dijadwalkan menghadiri upacara pemakaman eks Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung negara tersebut, Ralph Kasambara, yang tutup usia secara mendadak pada Jumat (7/6).
Namun menurut Angkatan Pertahanan Malawi, pesawat tersebut gagal mendarat sesuai jadwal di Bandara Internasional Mzuzu karena jarak pandang yang buruk dan terpaksa kembali ke Lilongwe, namun menghilang dari radar saat dalam perjalanan menuju ibu kota.
Sumber: Anadolu