Ahok Direncana Mau Jadi Gubernur DKI Jakarta

  • Bagikan
Ahok
Ahok direncakan maju di Pilgub DKI Jakarta


INTARTA I JAKARTA : Pengamat komunikasi, Anthony Leong, menyingkapkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal sebagai Ahok, mantan pemimpin DKI Jakarta, masih menyimpan aspirasi untuk kembali bertarung dalam arena Pemilihan Kepala Daerah Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 27 November yang akan datang.

Anthony mengutarakan pandangannya tersebut merespons video yang diunggah oleh Ahok di akun Instagram pribadinya, @basukibtp, pada hari Jumat tanggal 26 April, 2024.
Saat itu Ahok mengajak warga untuk mengajukan pertanyaan seputar Jakarta kepadanya.
“Menurut saya, Ahok masih memiliki keinginan untuk menjadi gubernur dengan cara memenangkan pertarungan melalui usaha yang ia lakukan sendiri,” ujar Anthony.

Anthony menilai, kehadiran Ahok kembali ke panggung publik dengan membahas isu-isu terkait Jakarta merupakan indikasi dari kemungkinan kembalinya politikus dari PDI Perjuangan ini ke kursi kepemimpinan Jakarta.

Ia percaya bahwa Ahok masih terdorong oleh keinginan untuk menjadi pemimpin daerah.
“Pada tahun 2014, Ahok menjadi gubernur karena Jokowi terpilih menjadi Presiden. Di tahun 2017, meskipun Ahok kalah dari Anies Baswedan, panggilan jiwa untuk melayani masih terasa kuat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Anthony menandaskan bahwa tanda-tanda Ahok akan kembali berkompetisi di Pilkada mendatang sudah terlihat sebelum Pilpres 2024.
Ia juga berpendapat bahwa Ahok adalah kandidat yang tepat untuk diusung oleh PDIP sebagai calon Gubernur Jakarta.

“Terlihat jelas bahwa keputusan Ahok untuk mundur dari Pertamina dan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo di satu hingga dua minggu menjelang Pemilihan Presiden 2024 adalah bagian dari kesepakatan politik dengan PDIP, sehingga Ahok dapat mendapatkan dukungan dari PDIP dalam pencalonan Gubernur Jakarta,” tuturnya.

Anthony juga menambahkan bahwa Ahok memenuhi syarat untuk maju dalam Pilkada 2024 meskipun pernah menjalani hukuman penjara, karena ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota telah dijelaskan lebih lanjut melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 56/PUU-XVII/2019.

Putusan MK tersebut mengatur bahwa mantan narapidana dapat mencalonkan diri sebagai kepala daerah jika telah melewati masa lima tahun setelah selesai menjalani hukuman penjara sesuai dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dan telah secara terbuka mengumumkan latar belakang dirinya sebagai mantan narapidana.

“Ahok telah bebas dari penjara sejak Januari 2019. Artinya, jika Pilkada diadakan pada November 2024, Ahok sudah memenuhi syarat waktu lima tahun tersebut,” jelas Anthony.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Ahok membagikan sebuah video pendek di Instagram yang membuka ruang bagi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan tentang Jakarta.

“Halo teman-teman. Saat ini banyak sekali orang yang membicarakan tentang Jakarta. Sebagai seseorang yang pernah mengabdi untuk warga Jakarta, saya ingin memberikan kesempatan kepada kalian semua untuk bertanya apa saja tentang Jakarta, dan saya akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kalian,” ucap Ahok dalam video tersebut.

Di sisi lain, Anies Baswedan mengungkapkan keinginannya untuk beristirahat sejenak dan belum memutuskan apakah akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2024 setelah tidak berhasil dalam pemilihan umum presiden.

“Kita akan lihat nanti, saat ini saya ingin beristirahat dulu,” ujar Anies ketika ditemui di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu.
Anies belum merinci aktivitas yang akan dilakukannya selama masa istirahat, namun ia menyatakan bahwa ia sedang merencanakan langkah politiknya untuk masa depan.

“Rencana untuk masa depan akan saya sampaikan nanti,” tutur Anies.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyatakan bahwa partainya masih membuka peluang untuk mencalonkan Anies Baswedan kembali dalam Pilkada DKI Jakarta.
“Kemungkinan itu masih terbuka, kita masih perlu melakukan penilaian lebih lanjut,” ucap Paloh secara singkat.

Paloh juga menambahkan bahwa internal NasDem masih mempertimbangkan nama-nama lain yang potensial untuk diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
“Kita akan melihat lebih jauh mengenai Pilkada DKI, jangan terburu-buru berbicara,” katanya.
Sebelumnya, beberapa nama telah muncul dalam spekulasi terkait Pilkada DKI Jakarta, termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Risma menegaskan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan ketika ditanya tentang kemungkinan dirinya menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024.

“Saya merasa takut, sejujurnya, karena hanya Tuhan dan rakyat yang bisa menilai apakah saya mampu atau tidak. Suara rakyat adalah suara Tuhan,” tegas Risma setelah menghadiri Designer Summit 2024.
Risma juga menyatakan bahwa ia tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan kampanye guna mempromosikan dirinya, dan hanya akan menerima jika rakyat yang secara sukarela dan adil mengkampanyekannya.

  • Bagikan