Menurut dirinya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 162 detik,” tuturnya.
Sebelumnya gunung yang mempunyai ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi pada Senin pagi pukul 05.43 Waktu Indonesia Bagian Barat dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan saran agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di bidang tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***
Untuk membaca berita nуаmаn tаnра bаnуаk іklаn ikuti bеrіtа Intаrtа.соm Twіttеr httрѕ://twіttеr.соm/іntаrtа.соm Inѕtаgrаm https://www.instagram.com/intarta.com Fасеbооk httрѕ://www.fасеbbоk.соm/іntаrtа.соm