“Karena kita dapat melihat bahwa Rusia kembali berbahaya, bahwa Rusia mengerahkan senjata nuklirnya ke arah barat,” tambahnya.
Dengan latar belakang tersebut, keamanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus dikonsolidasikan dengan memindahkan instalasi pertahanan penting ke anggota aliansi di Eropa Timur.
Namun, Duda mencatat bahwa keputusan akhir mengenai masalah tersebut adapun dibuat bersama oleh sekutu NATO, namun hal tersebut tidak berlangsung untuk saat ini.
“Tidak ada keputusan dalam hal ini. Aku ingin menyangkal semua klaim bahwa beberapa keputusan telah diambil mengenai hal ini. Aku tidak ikut serta dalam mengambil keputusan apa pun,” katanya.
Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengutarakan bahwa jika AS memutuskan untuk mengerahkan senjata nuklir di Polandia, Moskow adapun menganggap mereka menjadi “target yang sah” jika terjadi konfrontasi langsung dengan NATO.
Pengaturan pembagian nuklir NATO bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat, tanggung jawab dan risiko pencegahan nuklir dibagi ke seluruh aliansi.
Sejak November, Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki menjadi tuan rumah senjata nuklir B-61 yang disediakan oleh AS menjadi bagian dari pengaturan tersebut.
Sumber: Anadolu